Konservasi Air di Lingkungan Sekolah
Konservasi Air di Lingkungan Sekolah
Sekolah sebagai
institusi pendidikan formal dapat menjadi mitra pemerintah dalam membangun
budaya hemat air. Siswa-siswi sekolah merupakan generasi penerus bangsa, tentu
perlu mendapat sentuhan agar kelestarian alam pada umumnya dan sumber daya air
pada khususnya dapat terjaga hingga masa depan.
Penerapan konservasi
air di sekolah dapat dilakukan dengan menerapkan program-program penghematan
air melalui langkah-langkah yang cukup sederhana, yaitu dengan melakukan 3M
Aksi Hemat Air. M1 adalah menutup keran jika tidak digunakan, M2 adalah
memeriksa dan memperbaiki keran atau pipa yang bocor. Yang terakhir M3 adalah
menggunakan air secukupnya untuk setiap kegiatan. Apabila ketiga aksi tersebut
dapat diterapkan secara konsisten di lingkungan sekolah, baik oleh para guru
maupun siswa sekolah, maka perilaku hemat air dapat melekat hingga menjadi
budaya sekolah.
Aturan/Tata Tertib Perilaku Hemat Air
- Menutup Keran Setelah Digunakan: Pastikan semua keran air tertutup rapat setelah
digunakan untuk mengurangi pemborosan air.
- Memeriksa dan Memperbaiki Kebocoran: Segera laporkan dan perbaiki keran atau pipa yang
bocor untuk menghindari pemborosan air.
- Menggunakan Air Secukupnya: Gunakan air secukupnya saat mencuci tangan,
mencuci peralatan, atau kegiatan lainnya.
- Memanfaatkan Air Hujan: Menggunakan air hujan untuk kegiatan menyiram
tanaman sekolah atau membersihkan halaman sekolah.
- Mengurangi Durasi Mandi: Dorong siswa untuk mandi dengan waktu yang lebih
singkat dan menggunakan air secukupnya.
- Menghindari Pemborosan Air Saat Menggosok Gigi: Matikan keran saat menggosok gigi dan gunakan air
secukupnya untuk berkumur.
- Menyiram Tanaman di Pagi atau Sore Hari: Menyiram tanaman di waktu yang lebih sejuk untuk
mengurangi penguapan air.
Dengan menerapkan aturan perilaku ini, kita dapat
mengurangi konsumsi air dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih
berkelanjutan.
Upaya SMPN 4 Singkawang dalam Konservasi Air
Berikut
beberapa upaya yang dilakukan SMP Negeri 4 dalam rangka Konservasi Energi di
Lingkungan Sekolah.
1.
Pemanenan
Air Hujan
Di SMPN 4 Singkawang,
pelajar diajarkan untuk memanfaatkan air hujan sebagai salah satu cara untuk
menghemat air. Setiap kali hujan turun, air yang mengalir dari atap sekolah
dikumpulkan ke dalam penampung air besar yang telah dipasang di berbagai sudut sekolah.
Air hujan ini kemudian digunakan untuk menyiram tanaman dan membersihkan
halaman sekolah. Dengan cara ini, siswa belajar tentang pentingnya memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia secara efektif.
2.
Penghematan
Penggunaan Air
Para siswa kelas IX
di SMPN 4 Singkawang diajak untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan air.
Mereka melakukan berbagai cara penghematan, seperti mematikan keran saat tidak
digunakan dan memastikan tidak ada kebocoran yang dibiarkan. Selain itu, mereka
juga diajarkan untuk menggunakan air secukupnya saat mencuci tangan atau
membersihkan peralatan. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap tetes
air digunakan dengan bijak. Kegiatan ini dilakukan di sekitar masjid area
tempat ambil wudhu.
3.
Pemanfaatan
Limbah Air Wudhu
SMPN 4 Singkawang
juga memanfaatkan limbah air wudhu untuk kegiatan lain yang tidak membutuhkan
air bersih, seperti menyiram tanaman di sekitar masjid sekolah. Anak-anak
diajarkan untuk mengalirkan air wudhu ke saluran khusus yang kemudian mengarah
ke area taman. Dengan ini, siswa tidak hanya belajar tentang penghematan air,
tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga
lingkungan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
4.
Pemanfaatan
Limbah Air Cuci Tangan
Selain itu, limbah air cuci tangan yang dihasilkan dari
wastafel di sekolah juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman hias di sekitar
halaman sekolah. Air yang sudah digunakan ini diarahkan ke penampung khusus
yang mengairi tanaman secara otomatis. Dengan cara ini, siswa SMPN 4 Singkawang
belajar bahwa air yang telah digunakan masih dapat dimanfaatkan kembali untuk
keperluan lain, sehingga dapat mengurangi pemborosan air secara keseluruhan.
5.
Memajang poster Kesadaran Hemat Air
Sosialisasi
mengenai pentingnya hemat air kepada siswa dan staf sekolah dengan memajang
poster-poster di setiap sudut sekolah. Melalui tindakan-tindakan ini,
para siswa tidak hanya menjadi lebih sadar akan pentingnya konservasi air,
tetapi juga menjadi duta-duta kecil yang berkomitmen untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan.
6.
Pemanfaatan
Limbah Air AC
Pemanfaatan
Limbah Air AC digunakan untuk air baku hidroponik ataupun bisa juga untuk
menyiram tanaman. Di SMPN 4 Singkawang, para siswa berinovasi dengan
memanfaatkan limbah air dari pendingin ruangan (AC) sebagai air baku untuk
sistem hidroponik. Limbah air AC yang biasanya terbuang percuma, dikumpulkan
dan digunakan untuk menyirami tanaman hidroponik di sekolah. Proses ini menjadi
salah satu cara untuk menghemat penggunaan air bersih dan memanfaatkan sumber
daya yang ada dengan lebih efisien. Setiap unit AC di sekolah dilengkapi dengan
saluran pembuangan air yang dihubungkan ke wadah penampungan. Air yang
terkumpul ini kemudian dipompa ke sistem hidroponik yang telah dipasang di area
tertentu sekolah. Dengan cara ini, siswa belajar untuk memanfaatkan sumber daya
yang ada dan mengurangi pemborosan air.
a.
Manfaat
Penggunaan Limbah Air AC
1. Penghematan Air Bersih : Dengan menggunakan limbah air
AC, sekolah dapat mengurangi kebutuhan air bersih untuk sistem hidroponik, yang
membantu menekan konsumsi air bersih secara keseluruhan.
2. Edukasi Lingkungan: Para siswa mendapatkan edukasi
praktek mengenai pemanfaatan sumber daya yang ada dan pentingnya konservasi
air, menjadikan mereka lebih sadar lingkungan.
Komentar