Materi Puisi di kelas X

Kalian bisa membaca lengkap di link ini ya ➡️https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-bahasa/materi-puisi-bahasa-indonesia-kelas-10/amp/



Puisi Pengertian

Berdasarkan pengertiannya, puisi dapat dikatakan sebagai salah satu genre sastra yang menggunakan kata-kata yang estetis dan berirama. Penggunaan kata-kata indah ini bertujuan untuk membangun makna yang berbeda atau menggantikan makna asli sebuah kata.

Ciri-Ciri Puisi

  • Puisi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
  • Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih padat dibandingkan prosa dan drama.
  • Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur.
  • Puisi lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun, khususnya pada puisi lama.
  • Puisi berbentuk simetris.
  • Puisi memiliki makna konotatif.
  • Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).

Pada materi puisi Bahasa Indonesia kelas 10 ini, kamu juga perlu mengetahui tentang apa saja yang menjadi unsur pada puisi, sebagai berikut:

Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi merupakan unsur dari puisi yang dapat dilihat dan diamati secara langsung dengan mata. Struktur fisik puisi terdiri dari:

1.Tipografi atau bentuk format puisi

Dalam tipografi ini kamu dapat melihat pengaturan baris, batas tepi kertas kanan, kiri, atas, dan bawah, serta pemilihan jenis huruf yang digunakan oleh penyairnya. Tipografi ini berpengaruh terhadap pemaknaan dari isi puisi.

2.Diksi

Diksi merupakan pemilihan kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya, yang dimaksudkan untuk mendapatkan efek sesuai dengan keinginan penyair tersebut. Diksi ini sangat berpengaruh dengan makna yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.

3. Imaji atau Citraan

Imaji atau citraan merupakan kata atau susunan kata-kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi pembaca saat membaca puisi, sehingga seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami hal-hal yang terdapat dalam sebuah puisi. Imaji dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu imaji penglihatan (visual), imaji pendengaran atau suara (auditif), dan imaji sentuh atau perabaan (taktil).

4.Majas

Majas menggunakan bahasa dengan melukiskan sesuatu dengan konotasi khusus sehingga arti sebuah kata dapat memiliki banyak makna.

5. Kata Konkret

Kata konkret merupakan kata yang mengacu atau merujuk pada suatu benda atau hal yang berwujud, dapat diraba, dilihat, didengar, dan dicium. Kata konkret dalam puisi biasanya merangsang imaji pembaca dan berkaitan dengan lambang atau kiasan. Contoh kata konkret adalah laut, sawah, pantai, meja, uang, rumah, mobil, dan lain sebagainya.

Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang dibuat sebelum abad ke-20 dan terikat pada beberapa aturan. Puisi lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Bersifat anonim karena merupakan puisi rakyat,
  2. Disampaikan secara lisan atau dari mulut ke mulut, dan
  3. Terikat aturan-aturan yang mengatur jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata, maupun rima
  4. Lebih jelasnya, aturan yang mengikat puisi lama adalah sebagai berikut:

  • Jumlah kata dalam satu baris,
  • Jumlah baris dalam satu umpan,
  • Jumlah suku kata dalam tiap baris.
  • Persajakan atau rima, dan Irama.

Nah, puisi lama ini juga dibagi menjadi beberapa jenis, Pahamifren. Beberapa jenis puisi lama tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mantra

Mantra merupakan ucapan kata-kata yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magis, yang biasanya diucapkan pada acara tertentu. Misalnya adalah mantra yang diucapkan untuk menolak ataupun mendatangkan hujan

2. Pantun

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari empat larik dengan rima berakhiran ab-ab. Pantun juga biasa disebut sebagai bahasa sindiran. Pantun dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu pantun anak, pantun teka-teki, pantun orang tua, pantun remaja, dan pantun teka-teki.

3. Seloka

Seloka merupakan pantun berkait yang berasal dari Melayu Klasik. Seloka biasanya berisi tentang pepatah.

4. Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama yang terdiri dari dua bait yang tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Gurindam ini biasanya mengandung amanat atau nasihat.

5.Karmina

Karmina merupakan puisi lama yang berbentuk seperti prosa dan lebih pendek dari pantun. Karmina sering disebut juga sebagai pantun kilat karena bentuknya yang sangat pendek.

6.Talibun

Talibun merupakan puisi lama berupa pantun yang memiliki lebih dari empat baris dengan rima abc-abc.

7.Syair

Syair merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris berakhiran serupa. Syair umumnya mengisahkan sebuah cerita yang didalamnya terkandung amanat dari penyairnya.

Puisi Baru

Puisi baru merupakan puisi yang tidak terikat pada aturan-aturan puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima. Puisi baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Nama penyairnya jelas atau diketahui,
  2. Memiliki bentuk rapi dan simetris,
  3. Memiliki gaya bahasa yang dinamis,
  4. Memiliki persajakan akhir yang teratur,
  5. Sebagian besar puisi baru memiliki empat seuntai,
  6. Setiap barisnya terdiri dari sebuah gatra atau kesatuan sintaksis,
  7. Setiap gatra terdiri dari empat sampai lima suku kata, dan
  8. Banyak yang menggunakan pola pantun dan syair, sekalipun ada juga yang menggunakan pola puisi lama lainnya.

Puisi baru terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1.Himne

Himne merupakan sejenis nyanyian pujian yang ditujukan untuk Tuhan atau dewa, ataupun segala sesuatu yang dianggap suci atau sakral.

2. Balada

Balada merupakan puisi sederhana yang berkisah mengenai cerita rakyat yang mengharukan. Balada biasanya berbentuk dialog atau disajikan dalam bentuk nyanyian.

Komentar

Ida lestari mengatakan…
Ida lestari
Saya sudah membaca materi ini.

Postingan populer dari blog ini

aktivitas 10 kewirausahaan

latihan soal Informatika 2024/2025

PROJEK P5 KEWIRAUSAHAAN KELAS 9